jangan hanya puas dengan hasil sedikit tapi puaslah karena usaha anda yang banyak dan berhasil. ingat!!! hasil akhir dari usaha anda itu penting

November 27, 2011

Pengertian Pengelolaan Tindakan Kelas (PTK)

Sejarah PTK
Konsep penelitian guru mula-mula dikemukakan oleh Lawrence Stenhouse di United Kingdom yang mengaitkan antara Penelitian Tindakan (action research) dan konsepnya tentang guru sebagai peneliti. Kemudian John Elliot mempopulerkan Penelitian Tindakan sebagai metode guru mengadakan penelitian dikelas mereka melalui Ford Teaching Project dan selanjutnya mereka mendirikan jaringan PTK (Classroom Action Research Network).

Selanjutnya Stephen Kemmis memikirkan bagaimana konsep Penelitian Tindakan ini diterapkan pada bidang pendidikan. Berpusat pada Deakin University di Australia kemmis dan koleganya telah menghasilkan suatu seri publikasi dan mata pelajaran tentang Penelitian Tindakan, Pengembangan Kurikulum dan Evaluasi.Selanjutnya artikel mereka mengenai penelitian tindakan (Kemmis, 1982-1983) bermanfaat untuk pengembangan Penelitian Tindakan dalam bidang pendidikan.


Pengertian PTK (classroom action research) merupakan suatu model penelitian yang dikembangkan dikelas. Ide tentang penelitian tindakan pertama kali dikembangkan oleh Kurt dan Lewin pada tahun 1946. Menurut Kemmis, 1983. PTK atau Classroom action research adalah suatu bentuk penelaahan atau inkuiri melalui refleksi diri yang dilakukan oleh peserta kegiatan pendidikan tertentu dalam situasi sosial (termasuk pendidikan) untuk memperbaiki rasionalitas dan kebenaran dari:
    • praktek-praktek sosial atau pendidikan yang mereka lakukan sendiri
    • pemahaman mereka terhadap praktek tersebut 
    • situasi ditempat praktek itu dilaksanakan
    Sedang tim pelatih proyek PGSM (1999) mengemukakan bahwa Penelitian Tindakan Kelas ialah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukannya itu, serta memperbaiki kondisi dimana praktek pembelajaran kondisi tersebut dilakukan.

    Sejalan dengan pengertian diatas, Prabowo (2001) mendefinisikan makna dari Penelitian Tindakan yaitu suatu penelitian yang dilakukan kolektif oleh suatu kelompok sosial (termsuk pendidikan) yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas kerja mereka serta mengatasi berbagai permasalahan dalam kelompok tersebut.
    Kemmis dalam Kardi (2009) memperjelas pendapat diatas dengan menyatakan bahwa Penelitian Tindakan adalah studi sistematik tentang upaya memperbaiki praktek pendidikan oleh sekelompok peneliti tersebut. Atau bisa juga dikatakan sebagai upaya menguji cobakan ide dalam praktek dengan tujuan memperbaiki atau mengubah sesuatu, mencoba memperoleh pengaruh yang sebenarnya dalam situasi tersebut.

    Tujuan PTK diantaranya untuk memperbaiki dan/atau meningkatkan praktek pembelajaran secara berkesinambungan yang pada dasarnya melekat pada penuaian misi profesional kependidikan yang diemban oleh guru. Dengan kata lain tujuan utama PTK ialah untuk perbaikan dan peningkatan layanan profesionalisme guru. Disamping itu sebagai tujuan penyerta PTK adalah untuk meningkatkan budaya meneliti bagi guru guna memperbaiki kinerja dikelasnya sendiri.

    Manfaat PTK. Dengan bertumbuhnya budaya meneliti yang merupakan dampak bawaan dari pelaksanaan PTK secara berkesinambungan maka PTK bermanfaat sebagai inovasi pendidikan karena guru semakin diberdayakan untuk mengambil berbagai prakarsa profesional secara mandiri.  Disamping itu juga PTK bermanfaat untuk pengembangan kurikulum dan untuk peningkatan profesionalisme guru.

    Tahapan-Tahapan PTK. Setidaknya ada 4 tahapan dalam PTK yang dirumuskan oleh Lewin (Kemmis dan MC Taggar, 1992) yaitu Planing (rencana), Action (tindakan), Observation (pengamatan), Reflection (refleksi).
    • Planing. Merupakan tahap awal yang harus dilakukan guru sebelum melakukan sesuatu. Diharapkan rencana tersebut berpandangan ke depan, serta fleksibel untuk menerima efek-efek yang tak terduga dan dengan rencana tersebut secara dini kita dapat menguasai hambatan. Dengan perencanaan yang baik seorang praktisi akan lebih mudah untuk mengatasi kesulitan dan mendorong para praktisi tersebut untuk bertindak secara lebih efektif. Sebagai bagian dari perencanaan seorang partisipan harus bekerja sama dalam diskusi untuk membangun suatu kesamaan bahasa dalam menganalisis dalam pengertian maupun tindakan mereka dalam situasi tertentu.
    • Action (tindakan). Tindakan ini merupakan penerapan dari perencanaan yang telah dibuat yang dapat berupa suatu penerapan model pembelajaran tertenu yang bertujuan untuk memperbaiki atau menyempurnakan model yang sedang dijalankan. Tindakan tersebut dapat dilakukan oleh mereka yang terlibat langsung dalam pelaksanaan suatu model pembelajaran yang hasilnya juga akan dipergunakan untuk penyempurnaan pelaksanaan tugas.
    • Observasi (pengamatan). Observasi ini berfungsi untuk melihat dan mendokumentasikan pengaruh-pengaruh yang diakibatkan oleh tindakan dalam kelas. Hasil pengamatan ini merupakan dasar dilakukannya refleksi sehingga pengamatan yang dilakukan harus dapat menceritakan keadaan yang sesungguhnya. Dalam pengamatan, hal-hal yang perlu dicatat oleh peneliti adalah proses dari tindakan, efek-efek tindakan, lingkungan dan hambatan-hambatan yang muncul.
    • Reflection (refleksi). Refleksi disini meliputi kegiatan: analisis, sintesis, penafsiran (penginterpretasian), menjelaskan dan menyimpulkan. Hasil dari refleksi adalah diadakannya refisi terhadap perencanaan yang telah dilaksanakan yang akan dipergunakan untuk memperbaiki kinerja guru pada pertemuan selanjutnya. Dengan demikian Penelitian Tindakan dapat dilaksanakan dalam sekali pertemuan karena hasil refleksi membutuhkan waktu untuk melakukannya sebagai planning untuk siklus selanjutnya.

    Baca Yang ini

    Musik Mp3

    Filsafat

    Bimbingan Konseling

    Ilmu Alam

    Artikel