jangan hanya puas dengan hasil sedikit tapi puaslah karena usaha anda yang banyak dan berhasil. ingat!!! hasil akhir dari usaha anda itu penting

February 24, 2012

Matahari Sebagai Bintang

Matahari
Matahari adalah suatu bola gas yang pijar dan ternyata ia tidak bulat betul. Ia mempunyai semacam ekuator dan kutub karena gerak rotasinya. Garis tengah akuatorialnya : 864.000 mil,sedangkan garis tengah antarkutubnya 43 mil lebih pendek. Matahari adalah bintang terdekat dengan bumi dengan jarak rata-rata 149.680.000 kilometer (93.026.724 mil). Matahari serta kedelapan buah planet (yang sudah diketahui/ditemukan oleh manusia) membentuk tatasurya. Matahari dikategorikan sebagai bintang kecil jenis G.

Jarak matahari ke bumi adalah 93.000.000 mil. Jarak ini dipakai sebagai satuan astronomi. Satu satuan astronomi (Astronomical Unit =AU=93 juta mil =14,8 juta km). Dibandingkan dengan bumi,diameter matahari kira-kira 100 kali diameter bumi. Gaya tarik matahari kira-kira 30 kali gaya tarik bumi. Bagaimana dengan temperatur di matahari? menurut perhitungan para ahli,temperatur di permukaan matahari sekitar 6.000 C;jenis batuan atau logam apa pun yang kita kenal di bumi ini akan lebur pada temperatur setinggi itu. Temperatur tertinggi terletak dibagian tengahnya yang diperkirakan tidak kurang dari 25 juta C. Pada pembukaannya tampak ada bercak hitam. Dengan adanya bercak hitam itulah orang bisa menghitung kecepatan matahari mengadakan rotasi,yaitu 27 hari. Namun semakin dekat ke kutubnya ternyata makin lambat,di dekat kutub kecepatan rotasi adalah 34 hari. Lapisan bola matahari bagian dalam disebut photosfer,tebalnya kira-kira 220 mil. Dari lapisan ini terdapat semburan api yang berasal dari suatu ledakan. Semburannya mencapai ketinggian 140.000 mil. Lapisan luar dari photosfer yang disebut chromosfer,berwarna kemerahan dan berasal dari hidrogen yang pijar. Lapisan ini mempunyai lidah-lidah api yang menjilat keluar. Tebal chromosfer kira-kira 9.000 mil,lapisan lebih luar dari chromosfer adalah korona. Korona berupa sinar kemilauan yang tebalnya kadang-kadang melebihi garis tengah matahari itu sendiri. Korona nampak jelas waktu gerhana matahari.

Di samping sebagai pusat peredaran, matahari juga merupakan pusat sumber tenaga di lingkungan tata surya. Matahari terdiri dari inti dan tiga lapisan kulit, masing-masing fotosfer, kromosfer dan korono. Untuk terus bersinar, matahari, yang terdiri dari gas panas menukar zat hydrogen dengan zat helium melalui reaksi fusi nuklir pada kadar 600 juta ton, dengan itu kehilangan empat juta ton massa setiap saat.

Matahari dipercayai terbentuk pada 4,6 miliar tahun lalu. Kepadatan massa matahari adalah 1,41 berbanding massa air. Jumlah tenaga matahari yang sampai ke permukaan Bumi yang dikenali sebagai konstan surya menyamai 1.370 watt per meter persegi setiap saat. Matahari sebagai pusat Tata Surya merupakan bintang generasi kedua. Material dari matahari terbentuk dari ledakan bintang generasi pertama seperti yang diyakini oleh ilmuwan, bahwasanya alam semesta ini terbentuk oleh ledakan big bang sekitar 14.000 juta tahun lalu.
  • Jarak matahari dari bumi
Jarak matahari ke bumi adalah 149.669.000 kilometer (atau 93.000.000 mil). Jarak ini dikenal sebagai satuan astronomi dan biasa dibulatkan (untuk penyederhanaan hitungan) menjadi 148 juta km. Dibandingkan dengan bumi, diameter matahari kira-kira 112 kalinya. Gaya tarik matahari kira-kira 30 kali gaya tarik bumi. Sinar matahari menempuh masa delapan menit untuk sampai ke Bumi. Kuatnya pancaran sinar matahari dapat mengakibatkan kerusakan pada jaringan sensor mata dan mengakibatkan kebutaan.
  •  Suhu
Menurut perhitungan para ahli, temperatur di permukaan matahari sekitar 6.000 °C namun ada juga yang menyebutkan suhu permukaan sebesar 5.500 °C. Jenis batuan atau logam apapun yang ada di Bumi ini akan lebur pada suhu setinggi itu. Temperatur tertinggi terletak di bagian tengahnya yang diperkirakan tidak kurang dari 25 juta derajat Celsius namun disebutkan juga kalau suhu pada intinya 15 juta derajat Celsius. Ada pula yang menyebutkan temperatur di inti matahari kira kira sekitar 13.889.000 °C. Menurut JR Meyer, panas matahari berasal dari batu meteor yang berjatuhan dengan kecepatan tinggi pada permukaan matahari. Sedangkan menurut teori kontraksi H Helmholz panas itu berasal dari menyusutnya bola gas. Ahli lain, Dr Bothe menyatakan bahwa panas tersebut berasal dari reaksi-reaksi termonuklir yang juga disebut reaksi hydrogen helium sintesis.
  • Perputaran Matahari
Karena Matahari tidak berbentuk padat melainkan dalam bentuk plasma, menyebabkan rotasinya lebih cepat di khatulistiwa daripada di kutub. Rotasi pada wilayah khatulistiwanya adalah sekitar 25 hari dan 35 hari pada wilayah kutub. Setiap putaran dan mempunyai gravitasi 27,9 kali gravitasi Bumi. Terdapat julangan gas teramat panas yang dapat mencapai hingga beribu bahkan berjuta kilometer ke angkasa. Semburan matahari 'sun flare' ini dapat mengganggu gelombang komunikasi seperti radio, TV dan radar di Bumi dan mampu merusak satelit atau stasiun angkasa yang tidak terlindungi. Matahari juga menghasilkan gelombang radio, gelombang ultra-violet, sinar infra-merah, sinar-X, dan angin matahari yang merebak ke seluruh tata surya.
Bumi terlindungi daripada angin matahari oleh medan magnet bumi, sementara lapisan ozon pula melindungi Bumi daripada sinar ultra-violet dan sinar infra-merah. Terdapat bintik matahari yang muncul dari masa ke masa pada matahari yang disebabkan oleh perbedaan suhu di permukaan matahari. Bintik matahari itu menandakan kawasan yang "kurang panas" berbanding kawasan lain dan mencapai keluasan melebihi ukuran Bumi. Kadang-kala peredaran Bulan mengelilingi bumi menghalangi sinaran matahari yang sampai ke Bumi, oleh itu mengakibatkan terjadinya gerhana matahari.

 Manfaat Matahari
Manfaat matahari bagi manusia sangat banyak, karena matahar merupakan sumber kehidupan bagi manusia. Tanpa ada matahari, tidak akan ada kehidupan dibumi ini.
Di luar negeri, pemanfaatan energi surya melalui sistem photovoltaic sudah berlangsung lama dan banyak digunakan untuk berbagai keperluan. Di Indonesia, pengembangannya sudah dilakukan pada tahun 1980-an. Penerapan pertama pemanfaatan energi surya oleh Lembaga Elektronika Nasional (LEN) yang juga diresmikan oleh Presiden Soeharto di lakukan di Kec. Sukatani, Kab. Purwakarta pada 1989. Hanya, dalam perjalanannya, kebijakan pemanfaatan energi surya seperti setengah hati. Alasannya klise, skala kegiatan yang kurang ekonomis, sementara biaya investasi yang dibutuhkan sangat besar.
Ke depan, dengan kondisi topograpi wilayah yang dimiliki Indonesia, untuk menjangkau masyarakat di daerah terpencil, pengembangan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) tampkanya akan menjadi sebuah tuntutan yang tak bisa ditawar. Selain sumber energinya (matahari) begitu melimpah sehingga pemanfaatannya tak terbatas, PLTS relatif lebih mudah dipasang dan dipelihara, ramah lingkungan, tahan lama, dan tak menimbulkan radiasi elektromagnetik yang berbahaya bagi kesehatan. Selain itu, PLTS bisa digunakan untuk segala kebutuhan, seperti penerangan rumah tangga, pompa air, atau telekomunikasi.
Bukan itu saja. Berdasarkan hasil perhitungan Dr. Mulyo Widodo, dosen Teknik Mesin ITB yang juga penemu sistem penerangan listrik tenaga surya Solare, total biaya yang dikeluarkan pengguna PLTS relatif lebih murah daripada menggunakan energi listrik PLN dan lampu minyak tanah. Dengan menghitung biaya investasi awal, nilai depresiasi terhadap umur instalasi tiap tahun, dan biaya operasional per hari, rata-rata biaya per bulan yang harus dikeluarkan pengguna PLTS Solare SP-4 dengan 4 titik penerangan hanya mencapai Rp 7.000,00. Sedangkan rata-rata biaya yang harus dikeluarkan pengguna PLN 450 Watt Rp 32,083,33 per bulan dan lampu minyak tanah dengan empat titik penerangan Rp 14,133,33 per bulan.
Memang, dibandingkan dengan kualitas penerangan yang dihasilkan lampu TL, penerangan lampu LED masih kalah terang. Namun, jika dibandingkan dengan lampu cempor, lampu LED jelas lebih baik. “Lagi pula tidak seimbang membandingkan kualitas penerangan lampu LED dari PLTS dengan yang dihasilkan listrik PLN. Janganlah mengukur itu semua dengan kacamata orang kota. Lihatlah manfaatnya bagi penduduk yang puluhan tahun tak pernah menikmati penerangan listrik,” kata Mulyo.
Kita semua tahu bahwa menggunakan energi surya yang baik untuk dilakukan. Kami telah mendengar, dan ada cukup banyak dari mereka, semua tentang manfaat energi matahari dan kita tidak setuju mengapa kita tidak bisa mengubah bentuk alternatif sumber energi primer ke satu. Tapi meskipun keuntungan, tenaga surya belum sepenuhnya berhasil dalam mainstream. Mari kita kembali dan mendiskusikan beberapa keuntungan dari energi matahari dan melihat mengapa tetap akan kembali ke bahan bakar fosil untuk sumber daya energi.
Dalam jangka panjang, tenaga surya menghemat uang. Biaya awal instalasi dan operasi mungkin akan lebih mahal bahwa bentuk-bentuk energi lain tapi setelah menyelesaikan biaya, Anda memiliki sumber daya energi yang bebas. Tidak ada biaya untuk menggunakan sinar matahari, kan? Kembalinya investasi juga dapat lebih singkat, tergantung pada seberapa banyak energi yang Anda gunakan. Anda tidak akan menghabiskan terlalu banyak pada pemeliharaan baik ditambah sel fotovoltaik yang dapat bertahan selama 15 sampai 20 tahun. Tidak ada bagian yang bergerak mekanis atau minyak dan memelihara atau apakah ada bagian yang harus diganti setiap tahun.
Tentu saja tenaga surya yang ramah lingkungan. Pertama yang tidak terbarukan seperti bahan bakar fosil yang menurut penelitian akan hilang empat sampai lima dasawarsa. Proses konversi energi listrik yang dapat digunakan tidak melibatkan pelepasan bahan kimia beracun yang dapat membahayakan lingkungan. Karbon dioksida, nitrogen oksida, sulfur dioksida, timbal, dan merkuri emisi akan menjadi kenangan masa lalu ketika setiap orang pergi solar. Bergantung pada kekuasaan matahari juga membantu mengurangi pemanasan global.
Selain dari limbah beracun dan polutan, menggunakan tenaga surya akan membatasi aspek-aspek lain dari industri energi seperti bekerja dengan bahaya dan pengangkutan minyak atau gas alam. Selain itu, risiko kesehatan lainnya yang hadir dalam penggunaan bahan bakar lain seperti minyak tanah dan lilin yang masih populer di negara-negara dunia ketiga. Dengan energi matahari, risiko ini akan diminimalkan jika tidak benar-benar dihapuskan.
Penggunaan panel surya juga baik untuk daerah-daerah terpencil di mana menyediakan layanan listrik dasar bermasalah jika tidak benar-benar mustahil sama sekali. Energi matahari dapat diangkut ke desa-desa dan lemparkan jauh sekali terinstal mereka dapat ditinggalkan sendirian selama bertahun-tahun dengan sedikit atau tanpa pemeliharaan. Masyarakat di negara-negara Asia berhasil menginstal panel surya dalam masyarakat mereka dan telah menikmati manfaat bersih dan dapat diandalkan kekuasaan selama bertahun-tahun.
Untuk negara miskin, menghasilkan listrik melalui energi matahari dapat berarti kemerdekaan dari negara-negara penghasil minyak yang mengendalikan pasokan dan harga minyak. Dengan kemerdekaan, kebijakan baru energi dapat diciptakan yang akan memaksimalkan manfaat bagi warga negaranya. Negara juga tidak akan waspada tentang bencana alam yang menghambat pengiriman minyak. Dengan kemerdekaan ditemukan baru ini, negara-negara dapat berinvestasi anggaran nasional pada program lain selain dari pembelian minyak dari sumber-sumber asing.
Matahari ini sangat penting bagi kehidupan dibumi karena :
  1. Merupakan sumber sinar dan sumber panas (energy) utama bagi bumi. Minyak bumi dan batu baru itu sebenarnya juga berasal dari energy matahari yang pada zaman dahulu diserap oleh tumbuhan atau binatang.
  2. Matahari mengontrol stabilitas peredaran bumi yang berarti mengontrol terjadinya siang dan malam, bulan, tahun, serta juga mengontrol peredaran planet lain.
  3. Matahari adalah bintang yang terdekat, maka dengan mempelajari matahari kita secara tak langsung dapat memahami bintang-bintang lain.
Dampak negative yang ditimbulkan dari matahari

Betapapun sinar matahari sangat bermanfaat bagi kehidupan, ada juga hal-hal yang bisa merugikan kita jika tidak berhati-hati. Seorang ilmuwan dalam percobaan menutup setengah piring batu dengan bakteri yang tumbuh di situ. Setengah lainnya disinari matahari secara langsung. Diantara dampak negatifnya yaitu :
  1. Sinar matahari membuat kulit terbakar .Terlalu banyak mendapat sinar matahari, walau pada hari berawan bisa menyebabkan kulit terbakar. UV-B adalah bagian dari spectrum ultra violet yang membakar kulit hanya 0,2% saja dari tenaga radiasi yang sampai ke permukaan bumi.
  2. Sinar matahari bisa meningkatkan resiko kanker kulit. Kebanyakan bersentuhan dengan sinar matahari dengan tingginya trigliserida (lemak) dalam darah adalah faktor terjadinya kanker.
  3. Sinar matahari mempercepat proses penuaan. Bertambahnya penggunaan minyak sayur olahan dalam masakan menyebabkan bertambahnya kehadiran radikal bebas pada kulit (Z.R Kime dalam "Sunlight Could Save your Live). Radikal bebas ini adalah bagian dari molekul dengan kecenderungan menyebabkan kerusakan jaringan lapisan kulit paling luar.
http://miftahfauzi38.blogspot.com/2012/02/matahari-sebagai-bintang.html

Baca Yang ini

Musik Mp3

Filsafat

Bimbingan Konseling

Ilmu Alam

Artikel